Observasi Mata Kuliah Ilmu Sosial Dasar
Program Studi Sistem Informasi
“UPAYA MENINGKATKAN MINAT BACA PELAJAR DI SAMARINDA”
Disusun oleh :
Dewi
Anggraini Nopiasih (14.41.077)
Dewi
Septyani (14.41.082)
Anis
Surati (14.41.089)
Nur
Jannah Indriyanti (14.41.100)
Stefani
Ineke Loesi (14.41.103)
Agus
Suratman (14.41.124)
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMASI
DAN KOMPUTER
WIDYA CIPTA DHARMA
SAMARINDA
2015
KATA MUTIARA
1.
Jika
kita merasa butuh maka kita harus bertahan dalam keadaan itu dan berani
bersabar.
2. Baik dan buruk adalah dua sisi yang keduanya
saling berdampingan cukup untuk belajar, berusaha dan memilih menjadi baik.
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
pertolongan-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “UPAYA
MENINGKATKAN MINAT BACA PELAJAR DI SAMARINDA”. Kami sadar bahwa masih banyak
sekali kekurangan yang terdapat dalam makalah ini. Kami berharap makalah ini tetap
dapat bermanfaat bagi pembaca.
Atas
terlaksananya observasi ini tak lepas dari
kesempatan dan bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak yang sangat berarti
bagi kami.Untuk itu, kami ingin mengucapkan penghargaan dan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada Pak Drs. Azahari, M. Kom, pihak Perpustakaan Daerah dan
siswi-siswi SMKN 17 Samarinda.Tak
lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah membantu
& mendukung sampai makalah ini selesai.
Kami
berharap makalah ini dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat di masa yang akan
datang dan juga memberi manfaat bagi pembaca agar lebih meningkatkan kesadaran
untuk membaca.
Samarinda,
08 Desember 2015
DAFTAR
ISI
Kata
Mutiara.................................................................................................................. 2
Kata
Pengantar ............................................................................................................. 3
Daftar
Isi ....................................................................................................................... 4
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................... 5
B. Rumusan Masalah ............................................................................................. 6
C. Tujuan ............................................................................................................... 7
BAB
II PEMBAHASAN
A. Uraian Umum ................................................................................................... 8
B. Masalah
yang sering terjadi di masyarakat.....................................................
10
C. Hal-hal yang mendukung mnat baca............................................................... 11
D. Landasan Teoritis ............................................................................................ 12
BAB
III PENUTUP
A. Kesimpulan dan Saran..................................................................................... 14
LAMPIRAN
1. Daftar Pustaka................................................................................................. 15
2. Daftar Wawancara........................................................................................... 15
3. Foto-foto observasi.......................................................................................... 16
4. Surat Keterangan
Observasi Lingkungan........................................................ 16
B.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Saat
ini minat baca masih menjadi perkerjaan rumah yang belum terselesaikan bagi
bangsa Indonesia. Keadaan dunia yang dimana teknologi semakin canggih secara
tidak langsung telah memaksa kita untuk mempertajam pengamatan kita terhadap
informasi-informasi yang beredar.Selain itu, keadaan ini juga telah menuntut
kita untuk memperbaiki kualitas pribadi.Salah satu kunci untuk mencapai
beberapa poin tersebut adalah dengan membaca.
Untuk
mewujudkan bangsa berbudaya baca, maka bangsa ini perlu melakukan pembinaan
minat baca anak. Berbagai program telah dilakukan untuk meningkatkan minat baca
masyarakat. Pemerintah, praktisi pendidikan, LSM dan masyarakat yang peduli
pada kondisi minat baca saat ini telah melakukan berbagai kegiatan yang
diharapkan mampu meningkatkan apresiasi masyarakat untuk membaca.Berbagai
program tersebuttelah menunjukkan hasil yang signifikan di beberapa tempat
namun, belum memperoleh hasil maksimal.
Pada
usia sekolah dasar, anak mulai dikenalkan dengan huruf, belajar mengeja kata
dan kemudian belajar memaknai kata-kata tersebut dalam satu kesatuan kalimat
yang memiliki arti. Setelah anak-anak mampu membaca, anak-anak perlu diberikan
bahan bacaan yang menarik sehingga mampu menggugah minat anak untuk membaca
buku.Pembinaan minat baca anak merupakan langkah awal sekaligus cara yang
efektif menuju bangsa berbudaya baca. Minat baca anak perlu dipupuk dengan
menyediakan buku-buku yang menarik dan representatif bagi perkembangan anak
sehingga minat membaca tersebut akan membentuk kebiasaan membaca. Bermula dari
kebiasaan individu ini kemudian akan berkembang menjadi budaya baca masyarakat.
Akan
tetapi, pembinaan minat baca anak saat ini sering terbentur dengan masalah salah
satunya ialah ketidaksediaan sarana baca.Tidak semua anak-anak mampu
mendapatkan buku yang mampu mengugah minat mereka untuk membaca.Sebagian besar
faktor ekonomilah penyebab anak-anak tidak mendapatkan buku yang
dibutuhkan.Tidak tersedianya sarana baca merupakan masalah besar karena
pembinaan minat baca anak merupakan modal dasar untuk memperbaiki kondisi minat
baca masyarakat saat ini.Selain itu, faktor lainnya adalah minimnya kesadaran
orang tua untuk menyediakan buku bagi anak. Beberapa orang tua mempercayakan
anaknya memegang gadget ataupun game online sejak dini yang sejatinya mereka
belum faham benar apa yang harus mereka lakukan. Hal ini yang menyebabkan anak
terbiasa dengan gadget atau game online ketimbang membaca buku.
Sumber
bacaan baik buku, buletin, koran ataupun sejenisnya merupakan jendela dunia
yang belum tentu setiap orang mampu untuk menjelajahinya secara langsung.
Bahkan Cicero seorang orator dan penulis prosa terkenal pada abad ke 43
SM mengatakan “a room without book like body without soul”.Oleh karena
itu, perbaikan terhadap kondisi sumber bacaan dan mencoba untuk menggali
minat baca serta membiasakan membaca itu penting sekali.
B.
Rumusan Masalah
Melihat
keadaan dan kondisi sekarang dimana masih rendahnya tingkat minat baca di
Samarinda maka diperlukan upaya untuk meningkatkan minat baca. Berkaitan dengan
upaya tersebut bagaimana peranan perpustakaan dalam meningkatkan minat baca.
Untuk itu dapat dirumuskan beberapa masalah :
1. Hambatan
terhadap minat baca di masyarakat samarinda?
2. Apa
pengertian dan tujuan dari pembinaan minat baca?
3. Sejauh
mana peranan perpustakaan dalam pembinaan minat baca?
4. Solusi
untuk meningkatkan minat baca?
C.
Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk
memandu masyarakat untuk mulai membentuk situasi dan kondisi yang nyaman untuk
meningkatkan minat baca mereka.Baik dalam ruang lingkup pribadi seperti
perpustakaan pribadi, ataupun dalam ruang lingkup yang lebih luas seperti
perpustakaan umum. Rendahnya daya beli buku oleh kebanyakan masyarakat, akan
membuat peran perpustakaan menjadi hal yang amat penting untuk memenuhi
kebutuhan informasi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Uraian Umum
Minat
merupakan gambaran sifat dan ingin memiliki kecenderungan tertentu.Minat juga
diartikan suatu momen dari kecenderungan yang terarah secara intensif pada
suatu tujuan atau objek yang dianggap penting.Objek yang menarik perhatian
dapat dapat membentuk minat karena adanya dorongan dan kecenderungan untuk
mengetahui, memperoleh, atau menggali dan mencapainya.
Minat baca adalah merupakan hasrat seseorang terhadap bacaan, yang mendorong munculnya keinginan dan kemampuan untuk membaca, diikuti oleh kegiatan nyata membaca bacaan yang diminatinya. Minat baca bersifat pribadi dan merupakan produk belajar (Sudarman, 1997 : 44).
Minat baca adalah merupakan hasrat seseorang terhadap bacaan, yang mendorong munculnya keinginan dan kemampuan untuk membaca, diikuti oleh kegiatan nyata membaca bacaan yang diminatinya. Minat baca bersifat pribadi dan merupakan produk belajar (Sudarman, 1997 : 44).
Ada beberapa jenis minat
baca,yaitu:
·
Minat baca spontan, yaitu kegiatan membaca
yang dilakukan atas kemauan inisiatif pribadi, tanpa pengaruh dari pihak lain
atau pihak luar.
·
Minat baca terpola, yaitu kegiatan membaca
yang dilakukan masyarakat sebagai hasil atau akibat Pengaruh langsung dan
disengaja melakukan serangkaian tindakan dan program yang terpola terutama
kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Tradisi membaca dan menulis memang belum dapat diharapkan
dari masyarakat (Sugono, 1995 : 5). Banyak faktor yang berpengaruh
terhadap kemampuan membaca.Umumnya kemampuan membaca ditujukan oleh pemahaman
seseorang pada bacaan yang dibacanya dan tingkat kecepatan yang dimiliki.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan dalam membaca antara lain :
o Tingkat inteligensi,
o Kemampuan berbahasa,
o Sikap, minat, emosi,
o Keadaan membaca,
o Kebiasaan membaca,
o Pengetahuan tentang cara membaca, dan
o Latar belakang sosial ekonomi dan budaya pengetahuan
Untuk
memupuk, membina dan membimbing minat baca pelajar, maka peranan pendidikan
baik guru, orang tua, maupun pendidik yang lain sangat menentukan. Pendidik
harus dapat menciptakan lingkungan yang mendidik karena mereka berfungsi
sebagai fasilitator sekaligus motifator. Lingkungan pendidikan yang dimaksud
adalah situasi belajar mengajar yang lancar. Selanjutnya diharapkan membaca
bukan lagi menjadi beban berat, tetapi merupakan suatu kebutuhan. Sehingga
tujuan pendidikan nasional dalam menciptakan manusia pembangunan dapat segera
terwujud bahkan usaha mencerdaskan kehidupan bangsa akan membuahkan hasil yang
dapat diandalkan.
Tujuan Umum adanya pembinaan minat
baca adalah untuk menciptakan masyarakat membaca (reading Sociaty), menuju
masyarakat belajar (learning society) dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, untuk menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas sebagai
subyek pembangunan nasional menuju masyarakat yang madani.
Adapun Tujuan
Khusus, yaitu:
·
Menumbuhkan kebiasan membaca pada seseorang ,
sehingga menimbulkan rasa kecanduan untuk membaca setiap saat.
·
Mewujudkan suatu sistem penumbuhan dan
Pengembangan nilai ilmu yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
·
Mengembangkan masyarakat baca (reading
society) lewat peIayanan masyarakat.
·
Meningkatkan pembinaan minat baca merupakan
salah satu tujuan perpustakaan untuk meningkatkan kecerdasan bangsa.
Menurut
Welt Gray & Rogers (1995) menyebutkan beberapa manfaat membaca diantaranya
:
·
Meningkatkan Pengembangan Diri
·
Memenuhi Tuntutan Intelektual
·
Memenuhi Kepentingan Hidup
·
Meningkatkan Minatnya Terhadap Suatu Bidang
·
Mengetahui Hal-hal yang Aktual
B. Masalah
yang sering terjadi di masyarakat
Dari beberapa kasus yang sering kita temui, kebanyak
faktor rendahnya minat baca di kalangan masyarakat yaitu adanya pengaruh
teknologi. Teknologi itu sebenarnya membantu, namun tinggal bagaimana kita
menyikapinya saja. Contohnya dengan adanya teknologi kini kita dapat membaca
berbagai artikel, bacaan, makalah , komik, atau bacaan lainnya dalam satu
handphon . dengan satu kali klik, kita sudah bisa mendapatkan apa yang kita
cari. Namun kini, mereka tidak dapat memanfaatkan teknologi, contohnya di
kalanya para remaja mereka lebih memilik bermain gagget mereka dari pada harus
membaca buku atau media lainnya.
Ada juga faktor lain yang mempengaruhi yaitu kurangnya
pengenalan tentang pentingnya membaca sejak usia dini. Biasanya anak kecil
paling gampang di berikan pengertian dan d arahkan untuk mulai menyukai
membaca. Namun tidak banyak orang tua yang kurang paham tentang hal tersebut.
Oleh karena itu kini banyak kita melihat mereka yang masih kecil sudah mengetahui
tentang gadget dan game.
Ada pula faktor lingkungan. Lingkungan ini juga memiliki
peran penting untuk menumbuhkan minat baca. Misalnya saja di daerah pedalaman,
yang sudah pasti akses untuk mendapatkan buku, atau sekedar membacanya susah.
Kurangnya fasilitas yang memadai untuk daerah terpencil. Sering di kucilkan
karena membaca. Ada orang yang suka sekali membaca hingga kemana-mana membawa
buku dan dengan enjoynya membaca di manapun, hingga ada beberapa orang yang
mengejek atau membuly karena kebiasaan yang dia lakukan. Sehingga dia akan
merasa terkucilnya dan pada akhirnya tidak menyukai membaca lagi.
Namun dari sekian banyak faktor, ada satu hal yang sangat
mempengaruhi tumbuhnya minat baca itu. Yaitu dari dalam diri sendiri. Kemauan
untuk membaca dan mengetahui banyak hal. Kalau dari dalam diri sendiri saja
susah untuk memiliki kemauan membaca ya selanjutnya akan susah pula.
Ada pula faktor lainnya di antaranya yaitu :
·
Belum banyak dirasakan manfaat langsung dari
membaca
·
Bahan bacaan belum merata
·
Pembinaan Perpustakaan belum merata
·
Kemajuan Teknologi lebih menarik perhatian
·
Daya beli bahan bacaan masih kurang
·
Koleksi perpustakaan sekolah umumnya sangat
lemah dan belum terarah
·
Sumber dana yang sangat terbatas
·
Banyak sekolah tidak mempunyai ruangan khusus
untuk perpustakaan
·
Kurangnya tempat yang nyaman bagi para
pembaca
C.
Hal-hal yang mendukung minat baca
Untuk membina dan
mengembangkan minat baca pelajar tidak bisa terlepas dari pembinaan kemampuan
membaca mereka, sebab seperti sudah dijelaskan bahwa untuk menjadi minat harus
mampu membaca.Adapun beberapa faktor dalam pembinaan minat baca.Faktor –faktor
ini dapat dibedakan yaitu faktor eksternal dan faktor internal.Faktor eksternal
disamakaan dengan motivasi eksternal.Sedangkan faktor internal disamakan dengan
Motivasi internal (smit, 584- 586).
Adapun faktor –faktor yang mendukung
pembinaan minat baca pelajaradalah :
·
Secara alamiah orang orang beragama mempunyai
kitab suci yang harus dibaca
·
Orang yang berpendidikan sudah relatif banyak
·
Bahan bacaan sudah relatif tersedia.
·
Perpustakaan-perpustakaan sudah mulai
berkembang
·
Tersedianya perpustakaan yang memadai.
·
Perhatian pemerintah sudah ada walau belum
memadai.
·
Faktor trasportasi, komunikasi, informasi,
dan iptek relatif baik
Peranan Perpustakaan dalam Pembinaan Minat Baca:
Salah
satu tujuan perpustakaan adalah untuk meningkatkan kecerdasan masyarakat, untuk
meningkatkan kecerdasan masyarakat dapat dilakukan melalui pembinaan minat
baca.Jadi perpustakaan merupakan ujung tombak dalam pembinaan minat baca.
Pembinaan minat baca diperpustakaan dapat dilakukan dengan berbagai cara antara
lain:
- Menyedikan
Perpustakaan yang representatif, baik gedung maupun ruangan dan perabotan
yang memadai
- Koleksi
yang terus berkembang dan bervariasi
- Tenaga
pengelola perpustakaan yang profesional
- Tersedianya
dana secara rutin
- Pelayanan
perpustakaan yang prima beroreintasi pada kepuasan pengguna.
- Mengadakan
promosi perputakaan dan pameran buku
- Menjalin
kerjasama dengan perpustakaan lainuntuk meningkatkan pelayanan
D.
Landasan
Teoritis
Artikel ini berlandaskan
pada UU Sisdiknas no 20/ 2003 Pasal 11 yang berbunyi “Pemerintah dan Pemerintah
Daerah wajib memberikan layanan dan kemudahan serta menjamin terselenggaranya
pendidikan yang bermutu bagi setiap warga tanpa diskriminasi”.
Selain
itu, Pasal 31 ayat 1 menyatakan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan
pendidikan. Selain itu, ayat 3 berbunyi “Pemerintah mengusahakan dan
menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan
dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa
yang diatur dalam undang-undang. Adapun pasal 5 yang berbunyi “ Pemerintah
memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dan menjunjung tinggi nilai agama dan
persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia.
Pasal-pasal tersebut seharusnya bisa
menggalakkan pemerintah untuk lebih memperhatikan fasilitas pendidikan di
negeri ini.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
dan Saran
Kita harus mulai memperbaiki kondisi sumber
bacaan kita dan mencoba untuk menggali minat baca yang telah lama tersembunyi
dalam diri kita.Pembinaan dan Pengembangan minat baca siswa tidak terlepas dari
pembinaan kemampuan siswa dalam membaca, sebab untuk menjadi orang yang minat
tentu harus mampu membaca. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa :
- Perpustakaan merupakan faktor
yang terpenting dalam menigkatkan Pembinaan minat baca masyarakat.
- Pembinaan minat baca merupakan
salah satu tujuan perpustakaan dalam rangka untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa.
- Minat dan gemar membaca tidak
dengan sendirinya dimiliki oleh seseorang, untuk itu harus dipupuk dan
dibina mulai dini.
- Karena pentingnya pembinaan
minat baca untuk itu semua unsur harus ikut bertanggung jawab baik
lingkungan keluarga, lingkungan sekolah melalui perpustakaan, dan
pemerintah .
Untuk menigkatkan minat baca di kalangan
mahasiswa, pihak perguruan tinggi dapat membuat suatu tempat tersendiri untuk
membaca selain di ruangan perpustakaan. Contohnya dengan di buatkan gazebo .
gazebo ini nantinya dapat di fungsi kan sebagai tempat membaca yang cukup
nyaman tinggal bagaimana mengatur dan menghiasnya sebagai tempat membaca.
Suasana yang baru akan mengundang minat baca di kalangan mahasiswa.
Untuk mengantisipasi bobroknya kualitas baca
masyarakat, sudah seharusnya pemerintah menjalin kerjasama dengan berbagai
pihak untuk pengadaan sumber bacaan dan perbaikan fasilitas perpustakaan. Dan
dalam pembentukan perpustakaan mini, dibutuhkan kerjasama antar masyarakat
disertai dukungan penuh dari pemerintah dan LSM terkait untuk proses pembinaan
pustakawan dan sosialisasi perpustakaan mini. Semoga bila poin-poin yang telah
tersebut diatas telah dilaksanakan secara tepat, kelak tercipta masyarakat
Indonesia yang cerdas dan berkualitas.
DAFTAR PUSTAKA
Jatinegara,
Isa. Luna Matyaningsih.2009. Perpustakaan Rumah. Bogor. PT Penebar Swada
Noerhayati.1986.Pengelolaan
Perpustakaan jilid 1.Bandung.Alumni
Muhsin,
Ahmad. Wahyu Supriyanto. 2009. Teknologi Informasi Perpustakaan. Jakarta.
Kanisius
Munir.2009.Kurikulum
Berbasis TIK.Bandung.Alfabeta
Warsita,
Bambang.2008.Te
DAFTAR WAWANCARA
Perpustakaan Daerah Samarinda
Siswi-siswi SMKN 17 Samarinda
888casino New Jersey - JSM Hub
BalasHapus888casino New Jersey, New Jersey. Logo. Casino. 울산광역 출장마사지 Sign 안산 출장마사지 Up Welcome 통영 출장샵 Bonus. 안산 출장마사지 Bonus Code: 상주 출장마사지 888casino.